Pelabuhan Sunda Kelapa

Jl. Baruna II No.5, RT.11/RW.8, Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14430

Pelabuhan Sunda Kelapa

(4.5/5 dari 11 Pengunjung) Baca ulasan

Untuk yang ingin merasakan atmosfir masa lalu maka bisa datang ke Pelabuhan Sunda Kelapa untuk menyaksikan sisa kejayaan masa lalu bahwa kita adalah bangsa bahari. Tempat bongkar muat dan berlabuh kapal kayu tradisional berukuran besar.

Pelabuhan tertua dan jadi titik awal berdirinya kota Jayakarta, sebelum menjadi Batavia, dan akhirnya Jakarta. Setiap hari pelabuhan ini masih aktif dengan kegiatan bongkar muat barang dengan tenaga bongkar muat menggunakan tenaga manusia dengan dipikul di atas pundak.

Statusnya masih sebagai pelabuhan yang aktif dan banyak mobil besar yang berlalu lalang. Meski begitu banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang datang ke tempat ini. Juga sering jadi tempat untuk foto-foto dengan latar belakang perahu.

Nah, untuk yang berencana akan berkunjung ke Pelabuhan Sunda Kelapa maka bisa simak ulasannya di bawah ini agar dapat gambaran mengenai fasilitas, harga tiket masuk, hingga hal menarik apa saja yang ada di tempat ini.

Deskripsi Pelabuhan Sunda Kelapa

pelabuhan sunda kelapa jakarta
Jejeran kapal perahu kayu berukuran besar / Rynaldo T

Pelabuhan Sunda Kelapa adalah pelabuhan bersejarah yang masih aktif di DKI Jakarta yang lokasinya tidak jauh dari Pelabuhan Tanjung Priok, cocok untuk aktivitas berfoto di tempat kontainer atau dengan latar belakang perahu kayu.

Jika mengunjungi Pelabuhan Sunda Kelapa hari ini maka akan nampak perbedaannya, keadaannya sekarang tidaklah lebih baik dari zaman dulu. Di sisi pelabuhan yang berhadadapan dengan laut terdapat tumpukan karung setinggi 2 meter yang membuatnya terlihat kumuh.

Pelabuhan Sunda Kelapa memiliki luas daratan 760 hektare serta luas perairan kolam 16.470 hektare, dengan dua pelabuhan utama yang bisa menampung 70 perahu layar motor dan pelabuhan Kalibaru yang bisa menampung 65 kapal antar pulau.

Kebanyakan kapal yang berlabuh di Pelabuhan Sunda Kelapa adalah kapal kayu tradisional yang ukurannya besar-besar, tapi sisi seberangnya(pelabuhan Kalibaru) berlabuh kapal niaga modern ukuran sedang.

Lokasi Pelabuhan Sunda Kelapa sangat strategis dari segi ekonomi karena berdekatan dengan pusat-pusat perdagangan di Jakarta seperti Glodok, Pasar Pagi, Mangga Dua, dan lain-lainnya. Pelabuhan ini ramai dikunjungi kapal-kapal berukuran besar yang mengangkut barang kelontong, sembako, dan tekstil.

Barang-barang yang diangkut di Pelabuhan Sunda Kelapa selain barang kelontong adalah sembako (beras, tepung) serta tekstil. Bahan bangunan seperti besi beton dan semen juga diangkut dari Sunda Kelapa untuk pembangunan di luar pulau Jawa.

Pelabuhan ini juga merupakan tujuan pembongkaran bahan bangunan dari luar Jawa seperti kayu gergajian, rotan, kaoliang, kopra, dan lain sebagainya. Bongkar muat barang di pelabuhan ini masih menggunakan cara tradisional dan tersedia fasilitas gudang penimbunan, baik gudang biasa maupun gudang api.

Kedepannya ada rencana Pelabuhan Sunda Kelapa akan jadi kawasan wisatawa karena memiliki nilai sejarah. Untuk saat ini Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelindo II yang tidak bersertifikasi International Ship and Port Security karena pelayanan jasanya hanya untuk kapal antar pulau saja.

Di sekitar pelabuhan terdapat penjual kopi sepeda keliling, tempat makan, musala, dan toilet di kantor KSOP. Tidak jauh jauh dari sini juga ada Museum Bahari yang memiliki koleksi terkait duni kemaritiman Indonesia pada masa lampau serta peninggalan sejarah kolonial Belanda zaman dulu.

Di sebelah selatan pelabuhan ada Galangan Kapal VOC dan beberapa gedung VOC yang kini sudah pemerintah renovasi. Rencananya pelabuhan ini akan menajalani reklamasi pantai untuk pembangunan terminal multifungsi Ancol Timur seluas 500 hektare.

Sejarah Pelabuhan Sunda Kelapa

Pelabuhan Sunda Kelapa, nama salah satu pelabuhan di Jakarta, memiliki sejarah yang panjang dan beragam. Desa di sekitar pelabuhan Sunda Kelapa adalah cikal-bakal kota Jakarta yang hari jadinya ditetapkan pada tanggal 22 Juni 1527.

Kala itu, pelabuhan Kalapa merupakan pelabuhan Kerajaan Sunda atau yang lebih dikenal saat itu sebagai Kerajaan Pajajaran yang beribu kota di Pakuan Pajajaran (sekarang Kota Bogor) yang direbut oleh pasukan Demak dan Cirebon.

Meskipun hari jadi kota Jakarta baru ditetapkan pada abad ke-16, sejarah Sunda Kelapa sudah dimulai jauh lebih awal, yaitu pada zaman pendahulu Pajajaran, yaitu kerajaan Tarumanagara.

Pelabuhan Kalapa telah dikenal semenjak abad ke-12 dan kala itu merupakan pelabuhan terpenting Pajajaran. Kemudian pada masa masuknya Islam dan para penjajah Eropa, Kalapa diperebutkan antara kerajaan-kerajaan Nusantara dan Eropa.

Belanda berhasil menguasainya cukup lama sampai lebih dari 300 tahun. Namun pada awal tahun 1970-an, nama kuno Kalapa kembali digunakan sebagai nama resmi pelabuhan tua ini dalam bentuk “Sunda Kelapa”. Seiring waktu, pelabuhan ini menjadi salah satu tujuan wisata .

Rute Menuju Lokasi

Pelabuhan Sunda Kelapa berlokasi di Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Jika dari Kota Tua jaraknya sekitar 3 kilometer atau perlu waktu tempuh sekitar 12 menit perjalanan. Bisa diakses dengan mobil, motor, atapun sepeda.

Tersedia tempat parkir untuk mobil dan motor yang letaknya berada di dekat pintu masuk. Setelah itu, pengunjung perlu jalan kaki jika ingin menjelajah setiap sudut area pelabuhannya.

Oh iya, tidak ada angkutan umum yang langsung masuk kawasan pelabuhan. Namun bisa naik Transjakarta Koridor 1 rute Blok M – Kota Tua, lalu turun di Kota Tua, selanjutnya bisa menggunakan ojek online menuju lokasi.

Dari pelabuhan ini juga terlebih beberapa bangunan gedung apartemen Pantai Mutiara Pluit, karena jaraknya juga tidak terlalu jauh, hanya sekitar 4.7 kilometer atau hanya perlu waktu tempatuh 14 menit saja dari sini.

Harga Tiket Masuk

Wisatawan yang berkunjung ke area pelabuhan akan harus membayar retribusi atau tiket masuk (*namun tidak jelas siapa yang memungut biaya tersebut). Juga harus membayar biaya parkir kendaraan.

Tiket MasukHarga
Retribusi per orangRp2.500
Biaya parkir kendaraan
MotorRp2.000
MobilRp5.000
*Harga tiket masuk dan parkir di atas bisa berubah di kemudian hari

Hal Menarik dari Pelabuhan Sunda Kelapa

Meski Pelabuhan Sunda Kelapa belum terkelola secara maksimal untuk tempat wisata, namun bukan berarti tempat ini tidak memiliki hal menarik. Berikut beberapa hal menarik yang bisa pengunjung lakukan atau temukan saat berkunjung ke pelabuhan ini.

Banyak Kapal Kayu Tradisional

Kapal Perahu Kayu Pantai Sunda Kelapa
Kapal Perahu Kayu / Ganang Restu Bariadi

Pelabuhan Sunda Kelapa masih beroperasi hingga saat ini dan menjadi tempat parkir kapal-kapal kayu tradisional Indonesia yang disebut Phinisi. Banyak kapal-kapal tradisional dengan ukuran besar yang berdatangan dan pergi dari seluruh tanah air mengangkut berbagai macam komoditas.

Lokasi bongkar muat logistik kapal laut ini merupakan pelabuhan antar pulau dan menjadi tempat bongkar muat barang dari seluruh Indonesia. Banyak kapal tradisional Phinisi yang memuat dan membongkar berbagai macam barang, baik sembako, alat-alat rumah tangga, hingga bahan bangunan, yang dikirim ke berbagai daerah di Indonesia.

Arsitektur kapal gaya lama yang ada di pelabuhan ini memberikan pengalaman unik seakan berada di masa lalu. Meskipun demikian, pelabuhan ini masih relevan dan menjadi salah satu pelabuhan tua yang ada di Indonesia.

Pada 20 tahun yang lalu, pelabuhan ini juga digunakan sebagai pelabuhan kayu yang ada di Jakarta. Kini, ada pembatas tanggul yang cukup tinggi antara kapal dan daratan untuk memudahkan proses bongkar muat dan memastikan keselamatan kapal dan penumpang. Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan bagian penting dari sejarah maritim dan perdagangan Indonesia.

Museum Bahari

Pantai Sunda Kelapa - Museum Bahari
Museum Bahari / Okke Muhardi Soedarjo

Pelabuhan Sunda Kelapa yang terletak di Jakarta Pusat, tidak jauh dari Museum Bahari. Museum ini dulunya merupakan gudang-gudang tua di dekat pelabuhan Sunda Kelapa, dan kini menjadi tempat koleksi miniatur kapal, biota laut, dan sejarah kemaritiman Nusantara.

Tiket masuk Museum Bahari sangat murah, hanya Rp 5.000/orang, sedangkan pelajar dan mahasiswa hanya Rp 2.000 dan Rp 3.000/orang. Terdapat dua obyek, yaitu Menara Syahbandar dan Ruang Museum. Di Menara, pengunjung dapat naik sampai lantai tertinggi untuk melihat pemandangan sekeliling, terutama ke Pelabuhan Sunda Kelapa.

Koleksi benda-benda Bahari cukup lengkap, dan terdapat banyak papan informasi mengenai sejarah Batavia dan Pelabuhan Sunda Kelapa sejak Abad ke-16. Museum Bahari sangat luas dan menyajikan banyak hal menarik, sehingga mungkin dibutuhkan sehari penuh untuk melihat semuanya.

Museum Bahari adalah wisata edukatif yang murah meriah dan cocok bagi semua kalangan. Selain melihat koleksi miniatur kapal dan segala benda di dalamnya, pengunjung juga dapat melihat diorama navigator laut dan mempelajari tentang pengetahuan bagaimana menentukan posisi dan pemetaan di masa lampau.

Mercusuar Sunda Kelapa

Mercusuar Sunda Kelapa
Mercusuar Sunda Kelapa / Kolda Maska

Pelabuhan Sunda Kelapa, selain menjadi tempat bongkar muat Perahu Pinisi, juga memiliki 2 bangunan mercusuar yang letaknya berada di tengah laut. Lokasi ini sangat baik untuk pengunjung yang menyukai fotografi, karena pada saat sunset maupun sunrise, panorama yang terlihat sangat indah.

Untuk mencapai lokasi ini, pengunjung bisa menyewa perahu kecil warga dengan harga yang bisa dinegosiasikan sekitar 50 ribu untuk pergi dan pulang. Dari menara tengah laut, pengunjung bisa menikmati pemandangan sunset yang sangat keren.

Selain sebagai tempat wisata, Mercusuar Sunda Kelapa juga sering menjadi tempat mancing ikan laut. Banyak pengunjung yang datang ke sini untuk menikmati keindahan laut dan menikmati hobi mancing mereka.

Namun, pengunjung perlu berhati-hati saat berkunjung ke Mercusuar Sunda Kelapa dan tidak mengganggu aktivitas kapal-kapal yang sedang bersandar di pelabuhan. Selain itu, pastikan juga untuk mematuhi aturan keselamatan, terutama saat naik perahu ke tengah laut.

Memiliki Spot Foto Menarik

Pelabuhan Sunda Kelapa, meskipun merupakan tempat bongkar muat logistik untuk kapal laut, juga menjadi tempat objek wisata yang cocok bagi para penggemar fotografi. Pelabuhan legendaris di daerah Batavia aka Jakarta ini memiliki banyak kapal laut tua yang berlabuh, yang membuatnya menjadi spot foto menarik.

Dengan latar kapal-kapal besar, kapal finisi, kapal kayu besar, dll. Pelabuhan Sunda Kelapa adalah salah satu spot foto yang biasa digunakan oleh fotografer baik untuk hunting street photography maupun untuk foto model. Tempat ini juga menjadi spot yang menarik untuk melakukan hobby fotografi, termasuk pre-wedding.

Pemandangan kesibukan pelabuhan juga bisa jadi objek foto. Pelabuhan Sunda Kelapa adalah salah satu tempat yang cocok untuk mengabadikan momen dengan latar belakang kapal-kapal tradisional yang menjulang tinggi.

Selain itu, tempat ini juga sangat cocok untuk pengunjung yang suka menikmati pemandangan saat pagi hari atau saat matahari terbenam. Dari sini, pengunjung dapat menikmati keindahan Pelabuhan Sunda Kelapa pada waktu yang berbeda-beda, sehingga menghasilkan foto yang unik dan menarik.

Naik Perahu Nelayan

Selain melihat aktivitas bongkar muat kapal laut, di Pelabuhan Sunda Kelapa juga ada nelayan menawarkan jasanya untuk mengelilingi sekitar pelabuhan dengan naik perahu atau sampan, tentunya ini akan memberikan pengalaman yang berbeda bagi para pengunjung.

Pengunjung bisa naik perahu kecil/sampan dengan tarif cukup terjangkau mulai dari Rp50.000 per orang. Dari perahu, pengunjung dapat melihat keindahan Pelabuhan Sunda Kelapa dari sudut yang berbeda.

Selain itu, pengunjung juga dapat mencoba naik perahu sewaan ke ujung dermaga untuk melihat laut Jakarta. Pengunjung dapat melihat perahu phinisi dari air dengan mengelilingi sungai dari laut.

Naik perahu nelayan di Pelabuhan Sunda Kelapa adalah pengalaman yang patut dicoba bagi para pengunjung yang ingin merasakan sensasi berbeda selama berlibur di Jakarta.

Jadi Tujuan Pesepeda

Pesepeda Pantai Sunda Kelapa
Jadi tujuan pesepeda/ Bayu Hapsoro

Pelabuhan Sunda Kelapa juga jadi tujuan para pesepeda yang ingin merasakan sensasi bersepeda di pelabuhan yang memiliki sejarah panjang ini. Terlebih saat akhir pekan dan hari libur, situasi pelabuhan juga lebih sepi dari aktivitas bongkar muat kapal.

Para pesepeda dapat mengunjungi Pelabuhan Sunda Kelapa sambil berolahraga dan menikmati keindahan arsitektur pelabuhan yang klasik.

Namun, pengunjung perlu berhati-hati kalau masih ada aktivitas bongkar muat kapal yang berlangsung di sekitar pelabuhan. Harus berhati-hati agar tidak mengganggu aktivitas tersebut, terutama saat ada kontainer atau truk yang lalu lalang.

Pelabuhan Sunda Kelapa juga cocok untuk menjadi destinasi para pesepeda karena tempatnya yang sangat fotogenik. Dari sini, para pesepeda dapat menikmati keindahan Pelabuhan Sunda Kelapa dan mengabadikan momen mereka di lokasi yang menakjubkan ini. Pesepeda juga dapat mengeksplorasi sekitar pelabuhan yang memiliki banyak wisata sejarah.

Mancing Ikan Laut

Mancing Pantai Sunda Kelapa
Mancing / koesnindar Channel

Pelabuhan Sunda Kelapa di Jakarta ternyata bukan hanya sebagai tempat bongkar muat kapal laut, tetapi juga menjadi tempat favorit bagi para penggemar mancing ikan. Untuk mancing di sini, bisa menyeberang ke tengah pelabuhan dekat area parkir kapal kargo atau di mercuarnya.

Sebaiknya, memilih lokasi yang jarang dilewati kapal-kapal agar mancing lebih nyaman dan aman. Pelabuhan Sunda Kelapa memiliki beberapa jenis ikan yang bisa dijadikan target mancing. Para pemancing di sinin biasanya menggunakan umpan udang yang sudah dipotong-potong.

Waktu terbaik untuk mancing ikan di Pelabuhan Sunda Kelapa adalah pada pagi dan sore hari. Selain mancing, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan kapal-kapal besar yang akan bersandar di pelabuhan.

Meskipun begitu, pengunjung perlu berhati-hati dan mematuhi aturan keselamatan yang berlaku di pelabuhan.

Tips Berkunjung ke Pelabuhan Sunda Kelapa

Agar kunjungan ke Pelabuhan Sunda Kelapa bisa berjalan lancar dan memberi kesan menyenangkan, maka tidak ada salahnya untuk menyimak beberapa tips berikut.

  • Pada siang hari sinar mataharinya cukup terik dan banyak debu, jadi sebaiknya membawa topi, kacamata, dan masker. Jika perlu, gunakan tabir surya juga.
  • Untuk suasana yang lebih sejuk maka bisa berkunjung pada pagi dan sore hari. Terlebih di area pelabuhan masih minim tempat berteduh.
  • Jika ingin mendapatkan suasana yang lebih sepi dari aktivitas bongkar muat barang dari kapal maka bisa datang di akhir pekan. Di hari biasa biasanya cukup ramai.
  • Agar lebih leluasa mengunjungi Pelabuhan Sunda Kelapa maka sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi.
  • Untuk yang akan melakukan kegiatan foto-foto sebaiknya jangan sampai mengganggu aktivitas bongkar muat yang ada di sana, bagaimana pun Sunda Kelapa masih pelabuhan aktitif.
  • Untuk menjaga kebersihan, maka pengunjung diharapkan tidak membuang sampah sembarangan karena kebersihan merupakan tanggung jawab bersama.

Kekurangan Pelabuhan Sunda Kelapa

Sejauh ini Pelabuhan Sunda Kelapa belum resmi jadi objek wisata, itu sebabnya belum ada fasilitas pendukung untuk pengunjung. Selain itu, pelabuhan ini juga memiliki beberapa ruas jalan yang rusak, bahkan jalan utamanya saat bajir kadang tidak bisa dilewati kendaraan.

Demikian ulasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Pademangan, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Jika terdapat informasi yang keliru atau memiliki pengalaman yang berbeda saat berkunjung ke pantai ini bisa kirim ulasannya di bawah ini ya!

11 Ulasan dari pengunjung

  1. Tempatnya bagus untuk foto2, cuma baiknya kalau bawa kendaraan sendiri langsung parkir di tempat yang disediakan ya.

    Kegiatan foto2nya juga jangan sampai mengganggu aktivitas bongkar muat yang ada di sana, karena gimana pun itu masih pelabuhan aktif.

    Bisa coba naik perahu sewaan ke ujung dermaga buat liat laut jakarta

  2. Pelabuhan Sunda Kelapa adalah salah satu spot foto yang biasa digunakan oleh fotografer baik untuk hunting street photography maupun untuk foto model.

    Suasananya yang banya kapal berjejeran memberikan nuansa tersendiri. Bagus dan megah dipandang. Apalagi ketika sore hari kala matahari hendak terbenam, sungguh kemilau sinarnya aduhai di mata.

    Tempat parkir motor atau mobil ada di dekat pintu masuk. Setelah itu kita mesti jalan kaki untuk lebih masuk ke area pelabuhan.

  3. Tempat ini adalah surganya bagi para pecinta sunset dan fotografer,disini anda akan mendapatkan spot spot ciamik untuk berswafoto serta disini anda akan dimanjakan akan pemandangan kesibukan pelabuhan yang bisa juga kalian gunakan sebagai objek foto.Untuk para pecinta senja disini surganya buat hunting senja kalau mau hunting senja disini bisa mulai dari jl.maritim yang berada lurus dari pintu masuk kalau anda mau beristirahat disini disediakan masjid anda bisa bersantai disana sambil menunggu senja,disini juga ada warga lokal yang menyediakan sampan untuk anda berkeliling disekitaran perairan sunda kelapa sang pemilik sampan juga akan mengajak anda ke spot foto sunset yang keren-keren untuk tarifnya sendiri yaitu 50 ribu rupiah untuk 2 orang.Sekian dari saya semoga anda dapat menikmati pemandangan di pelabuhan sunda kelapa yang nan indah ini🤗

  4. Dari kota jakarta masih ke arah utara. dekat kota tua. Bisa lewat tol jika bawa mobil. Motor juga bisa tp lewat jalan biasa. Naik sepeda apalagi. Harus pagi atau sore klo kesini biar dpt suasana yg enak dan nyaman. Biar ga bnyk org kerja kalo udah siang. Panas juga klo siang. Seru motret kapal kontainer peti kemas, debu nya banyak. Bawa masker dari rumah yg biar ga sesak napas nya di sana. Gausah rapi rapi baju nya kalo kesini celana pendek aja lebih enak. Adem. Kalo mau masuk lewat pintu utama langsung bayar 2500. Murah meriah.

  5. Pelabuhan Sunda kelapa adalah pelabuhan tempat berlabuhnya kapal kayu pinisi yang mengangkut barang kebutuhan pokok dan material lainnya antar pulau di Indonesia. Setiap harinya sibuk dengan kegiatan bongkar muat barang dengan tenaga bongkar muat menggunakan tenaga manusia dengan dipikul diatas pundaknya berupa karung beras tepung or semen. Namun justru ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara dan domestik sambil hunting foto untuk update status or dokumentasi pribadi. Masuk ke dalam pelabuhan dikenakan retribusi Rp. 2500 k/orang. Di pelabuhan juga ada ojek perahu Rp.50 k untuk keliling desa nelayan sampai batas tembok pelabuhan. Biasanya ramai di akhir pekan Sabtu dan minggu.

  6. Pelabuhan tua dan bersejarah di Batavia yang masih beroperasi. Memuaskan mata dengan melihat arsitektur kapal gaya lama seakan berada dimasa lalu. Pelabuhan nya kelihatan kurang bersih dan kurang terawat ditambah air yang tergenang, tapi tetap menjadi tujuan yang menarik sebagian orang.

  7. Tempat yang cukup oke untuk melihat sunset di sore hari sambil menghitung deretan kapal pinisi yang bejejer. Saya pribadi, merasa agak kurang nyaman ketika datang kesana jalannya agak becek dan tergenang air.

    Tiket masuk untuk motor hanya 3000 rupiah.
    Sempat tersasar agak jauh saat mengikuti maps, jadi lebih baik bertanya kepada masyarakat sekitar untuk mengetahui pintu masuk pelabuhannya. Sebagian besar orang-orang disana ramah.
    Di dalam, kita bisa bebas berfoto atau memotret dan juga terdapat container atau peti kemas yang berjejer bisa dijadikan spot foto yang ciamik disana. Tapi tetap hati-hati dan usahakan tidak mengganggu pekerjaan orang-orang sekitar.
    Terimakasih
    040122🍀

  8. Kapal laut sejauh mata memandang,
    Dari hotel ke Pelabuhan menggunakan transportasi online, pulangnya pun sama.

    Ternyata mudah mengaksesnya,
    Datang saat menjelang senja, suasana tetap panas dan berdebu,
    Sebaiknya bawa masker dan minum.

    Cari spot-spot foto terbaikmu, dan tetap jaga diri.
    Jangan sampai mengganggu bapak-bapak yang sedang bekerja di sekitar.

  9. Tempat yang sangat luas di area utara jakarta. Disini teman-teman bisa menikmati sunset dan bersepeda. Beberapa kapal juga menyediakan kapalnya untuk teman-teman jika ingin menikmati sunset. Banyak kontainer juga disini. Beberapa orang tinggal di dalam kapal maupun kontainer. Kalau ke sini ojek online hanya bisa sampai pintu depan sehingga pengunjung berjalan agak jauh ke dalam.

  10. Pelabuhan dengan view yang keren. Banyak kapal laut tua yang berlabuh bagus untuk jadi spot foto.
    Bagi kalian yang mau ke menara tengah laut untuk berfoto atau memancing, bisa menyewa perahu kecil warga dengan harga nego sekitaran 50ribu untuk pergi dan pulang. Sunsetnya keren banget jika dilihat dari menara ditengah laut.

    Selain bisa hunting foto, bisa mancing juga disini.
    Tidak ada biaya untuk masuk, cuma bayar parkir aja motor 2ribu

  11. Pelabuhan legendaris di daerah Batavia aka Jakarta. meski ini untuk lokasi bongkar muat logistik untuk kapal laut, tapi tempat ini cocok banget untuk spot foto-2 saat pagi hari ataupun pas sunset. cocoknya kesini sambil gowes saat weekend, tapi hati-2 karena mungkin banyak kontainer / truk lalu lalang untuk bongkaran. Masuk kesini gratis.

Berikan ulasan

Please enter your comment!
Please enter your name here